FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, DAN TEORI
KONSEP
DASAR IPS
BAB
II
FAKTA,
KONSEP, GENERALISASI, DAN TEORI
NAMA KELOMPOK
1. Dwi
Nur Fitri A. (292013001)
2. Natalia
Suci S. (292013002)
3. Dynna
Fitria C.P (292013005)
4. Dwi
Eny L. (292013006)
5. Lintang
Amelia (292013011)
6. Wahyu
Dwi N. (292013017)
7. Renny
Setyowati (292013018)
8. Sri
Wuryanti (292013021)
9. Titis
Andesta (292013031)
10. Tyagita Cahya A. (292013032)
11. Saraswita
Mentari P. (292013272)
I.
FAKTA
Nama Kelompok:
1. Renny
Setyowati
2. Titis
Andesta
3. Tyagita Cahya A.
A. PENGERTIAN FAKTA
Fakta Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta :hal
(keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang
tertangkap oleh indra manusia atau data
keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan.
Fakta adalah sebagai factor nyata atau suatu realitas yang ada di suatu tempat dan dalam waktu tertentu tentang apa yang
kita amati
(lihat ,dengar, raba ,cicip dan cium),
realitas yang kita amati itu bisa berupa kejadian,
benda symbol sifat dan lain
sebagainya.
Fakta dapat dipahami dalam tiga bentuk:
1.
Pertama fakta yang
berupa benda seperti batu,
pohon, orang dan sebagainya.
2.
Kedua berupa situasi atau kondisi
seperti panas,
kotor, bising dan sebagainya.
3.
Ketiga peristiwa atau kejadian seperti kebakaran,
perkelahian dan proses lainnya.
Dengan
kata lain berarti juga informasi
yang kita peroleh dari sebuah pengamatan.
Boleh juga sebagai situasi atau kondisi
yang telah terjadi yang diperoleh dari pengalaman inderawi.Fakta sangat bersifat objektif .Jenis fakta yang paling sederhana adalah fakta atomik,
yaknifakta paling dasar dan tidak dapat direduksi .Ia tidak dapat dibagi kedalam komponen-komponnen,
tetapi merupakan kombinasi dari benda-benda dan objek pengertian.
Pada dasarnya fakta atomic tidak dapat dipakai untuk membuktikan adanya fakta atomic lainnya. Atau boleh juga dipakai istilah lainya knifaktanuklir
(inti atom) yang tidak mungkin diurai lagi.
Sebagai suatu kejadian , niscaya sebuah fakta berkaitan dengan fakta-fakta lainnya dengan berbagai bentuk relasi atau hubungan,
seperti hubungan sebab dan akibat. Karena itu berbagaifakta akan sangat penting artinya jika digunakan sebagai bukti sebuah penalaran.
Anak-anak menyadari bahwa fakta itu amat banyak, tak terhitung jumlahnya.Ada fakta berupa data-data, misalnya keadaan penduduk disebuah desa, ada fakta yang tampak sebagaimana keadaannya, misalnya kondisi jalan, kondisi bangunan, dan sebagainya. Ada juga fakta sebagai hasil pengamatan secara lebih khusus,
misalnya tentang pendapatan rata-rata penduduk sebuah kampong, mata pencaharian pertama penduduk desa A, dan seterusnya.
Namun demikian,
perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang
hanya bertumpuk pada fakta akan sangat terbatas sebab:
1. Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas.
2. Fakta itu bias berubah pada suatu waktu,
misalnya tentang perubahan iklim suatu kota,
perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya.
3. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta itulah yang akan memberikan raw material kepada konsep sebagai pilar-pilar kegiatan intelektual. Didalam kegiatan belajar-mengajar fakta harus dipetakkan dalam hubungan fungsional dengan konsep dan generalisasi dengan cara yang sistematis. Dengan pandangan yang seperti itu maka siswa akan mampu melihat hubungan diantara fenomena intelektual dan menggunakannya kedalam upaya meraih pengetahuan yang bermakna. Sehingga dapat dikatakan bahwa fakta merupakan pondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
B.
CIRI-CIRI FAKTA
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat obyektif (apa adanya dan
tidak dibuat-buat) yang dilengkapi
dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
5. Sudah dipastikan kebenaranya.
6. Biasanya dapat menjawab pertanyaan:
apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban
yang pasti.
7. Menunjukkan
peristiwa telah terjadi.
8. Kenyataan.
9. Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
10. Mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering
kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argument.
11. Kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian.
Misalnya seperti "kebakaran yang terjadi
di tanah abang senin kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa".
Fakta penting
untuk susunan ilmu karena fakta tersebut membentuk konsep dan generalisasi.
Menurut Savage dan Amstrong (1996: 24)
kosep tidaklah dipelajari dalam kekosongan , melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang
khusus . Dari beberapa fakta yang khusus yang salingberkaitn maka terbentuk
suatu konsep atau pengertian . faka mempunyai manfaat jika fakta merupakan
bahan ramuan dari pemikiran ,dan menjadi dasar untuk pebntukan konsep . Fakta
bersama-sama konsep merupakan bangunan utama pengetahuan.
C.
PERBEDAAN
FAKTA DAN OPINI
|
No.
|
Fakta
|
Opini
|
|
1
|
Isi sesuai dengan kenyataan
|
Isi dapat sesuai/ tidak sesuai dengan kenyataan
|
|
2
|
Mengandung kebenaran sesuai dengan kenyataan
|
Bisa benar/salah tergantung pada
data pendukungnya
|
|
3
|
Cenderung deskriptif dan apa adanya
|
Cenderung argumentative dan persuasif
|
|
4
|
Menggunakan jenis penalaran induktif
|
Menggunakan jenis penalaran deduktif
|
D.
CONTOH FAKTA
Sabtu tanggal 22 Juni 2013 jam 00.00,
bertepatan dangan ulang tahun Jakarta, pemerintah menaikan harga BBM yang
berlaku di seluruh Indonesia. Bensin premium naik dari Rp 4.500/liter menjadi
Rp 6.500/liter, solar naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp 5.500/liter.
II.
KONSEP
Nama Kelompok:
1. Natalia
Suci S.
2. Sri
Wuryanti
3. Saraswita
Mentari P.
A.
PENGERTIAN
KONSEP
Istilah
pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasi atau
mengkatagorikan suatu kelompok/benda,gagasan atau peristiwa.
Menurut
Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan
dengan suatu istilah atau rangkaian kata.
Menurut
Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek
ditempatkan dalam golongan tertentu.
Menurut
Singarimbun dan Effendi (2009) pengertian konsep adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan
barbagai fenomena yang sama.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengertian konsep adalah suatu pengertian yang
disimpulkan dari sekumpulan data yang memiliki ciri-ciri yang sama. Dapat
dikatakan konsep merupakan abstrak dari suatu kejadian atau hal-hal yang
memiliki ciri-ciri yang sama atau ide tentang sesuatu di dalam pikiran.
B.
PRINSIP
KONSEP
1. Ada
penamaan (pemberian label) tuk sesuatu yg membantu seseorang mengenal,mengerti
dan memahami sesuatu.
2. Ada
kesepakatan bersama tuk penamaan sesuatu &
merupakan alat intelektual yg membantu kegiatan berpikir dan memecahkan
masalah.contoh : gunung,sungai,kapal laut dll.
3. Konsep
dinyatakan dlm sejumlah bentuk : kongkrit atau abstrak,luas/sempit,satu
kata/frase
C.
JENIS
KONSEP
Konsep
Luas & abstrak
1. Konsep
sempit : rumah
2. Konsep
satu kata : kerja
3. Konsep
frase : pembagian kerja
4. Mengapa
konsep penting? Karena konsep membantu memahami informasi.
D.
Karakteristik
Konsep
1. Merupakan
suatu abstraksi
2. Mencerminkan
pengelompokan/klasifikasi benda
3. Bersifat
pribadi
4. Dipelajari
melalui pengalaman
5. Bukan
sekedar suatu kata-kata.
E.
CONTOH
KONSEP
1. Masyarakat
2. Demo
3. Pemerintah
III.
GENERALISASI
Nama
Kelompok:
1. Dynna
Fitria C.P
2. Lintang
Amelia
A.
PENGERTIAN
GENERALISASI
Generalisasi adalah hubungan atau beberapa konsep atau
adalah rangkaian atau hubungan antar konsep-konsep. Karena itu generalisasi
dapat berbentuk proposisi, hipotesisi, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau
prinsip. Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum.
Dengan demikian generalisasi merupakan suatu kesimpulan yang bersifat umum atau
menyeluruh dari suatu gejala atau informasi yang diterima dan didukung oleh
fakta atau data yang ada.
Fakih Samlawi (1998) mengemukakan bahwa Generalisasi merupakan
sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan dan makna. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa generalisasi berupa pernyataan tentang hubungan diantara konsep.
B.
CIRI-CIRI GENERALISASI
1. Menunjukan hubungan dua konsep atau
lebih.
2. Bersifat umum dan merupakan
abstraksi yang menunjukan pada keseluruhan kelas dan bukannya bagian atau
contoh.
3. Adanya tingkat abstraksi yang lebih
tinggi dari sekedar konsep.
4. Berdasarkan pada proses dan
dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan
semata.
5. Berisi pernyataan-pernyataan yang
dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan
bukti-bukti yang pasti dengan menggunakan system penalaaran dan equity.
6. Bukanlah sekedar pernyataan yang
diverbalkan atau penegasan pernyataaan akan tetapi satu kesatuan penting.
C. FUNGSI
GENERALISASI
1. Sebagai tujuan umum studi social
atau IPS.
2. Membantu dalam pemilihan bahan
pengajaran.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajr
mengajar.
4. Membantu dalam membangun pengertian
(artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
D. PERBEDAAN KONSEP DAN GENERALISASI
1. Generalisasi adalah dasar-dasar atau
aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks. Konsep adalah suatu
kesatuan atribut berkaitan.
2. Generalisasi memiliki tesis yang menunjukan
sesuatu tentang subjek kalimat. Konsep tidak memiliki tesis.
3. Generalisasi bersifat objektif dan
impersonal/tidak satu/umum. Konsep amat subjektif dan personal yang memiliki
konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
4. Generalisasi memiliki aplikasi yang
universal. Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu.
F. CONTOH
GENERALISASI
1. Kenaikan BBM ini berdampak luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
2. Demo turun ke jalan yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh dan ibu-ibu
rumah tangga tak terelakan.
3. Kritikan kepada pemerintah, khususnya SBY yang dianggap tidak pro
rakyat, tapi pro neolib pun disampaikan secara keras dan simultan, pujian dan
dukungan kepada PDIP, Hanura, Gerindra dan PKS atas kekonsistenan sikapnya
menolak kenaikan BBM terus mengalir bak air bah.
IV.
TEORI
Nama Kelompok:
1. Dwi
Nur Fitri A.
2. Dwi
Eny L.
3. Wahyu
Dwi N.
A.
PENGERTIAN
TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide
pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan”
bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan.
Turner dan Kornblum menjelaskan hal-hal yang terkait dengan
teori. Menurut Turner teori merupakan proses mental untuk membangun ide
sehingga ilmuwan dapat menjelaskan mengapa peristiwa itu terjadi. Sedangkan
Kornblum mengemukakan bahwa teori merupakan seperangkat jalinan konsep untuk
mencari sebab terjadinya gejala yang diamati.
Menurut Soerjono Soekanto, suatu teori pada hakikatnya
merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut
cara-cara tertentu. Fakta merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya
dapat diuji secara empiris. Oleh sebab itu dalam bentuk yang paling sederhana,
teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah diuji
kebenarannya.
Kemudian John W Creswell dalam bukunya yang berjudul
Research Design yang mendefinisikan teori sebagai serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial,
terdapat pula teori sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai
sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan
pengetahuan tentang dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan
idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bisa dalam membedakan teori dan
ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda.
Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori.
Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh
Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah
ideologi.
Kata teori
memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda
pula tergantung pada metodelogi dan konteks diskusi. Secara umum,
teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain
pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan
teorema, pernyataan teori umumnya hanya
diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang
konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
B.
UNSUR-UNSUR TEORI
1. Unsur yang pertama adalah konsep
yang artinya sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu
objek. Melalui konsep diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikiran melalui
sebuah istilah. Konsep merupakan ide abstrak yang digunakan untuk
mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah
kemudian dituangkan dalam contoh dan bukan contoh, sehingga seseorang dapat
mengerti konsep dengan jelas.
Dengan konsep maka seseorang dapat
menggolongkan dunia sekitarnya menggunakan konsep itu. Konsep itu sendiri dapat
digolongkan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. Ilata adalah konsep yang masih
sangat umum dan memiliki makna yang sangat luas, misalnya “sepeda motor” kata tersebut
masing sangat luas cangkupannya.
2. Abstrakta itu memiliki makna yang
lebih sempit bila dibandingkan dengan ilata, misalnya “Honda”.
3. Konkreta adalah konsep yang memiliki
makna lebih spesifik bila dibandingkan dengan yang lainnya, misalnya adalah
“Supra X”.
Di dalam konsep mengenal istilah variabel, yang dapat
diartikan sebagai variasi variasi nilai yang ada di dalam konsep. Variasi itu
sendiri dapat bisa dibagi menurut jenjang dan jenisnya.
2. Unsur yang kedua dari Teori adalah
yaitu Scope. Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas memiliki konsep.
Konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat kongkret. Teori
dengan konsep-konsep yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap fenomena sosial
yang lebih luas, dibanding dengan teori yang memiliki konsep-konsep yang
kongkret.
3. Unsur Teori yang ketiga adalah
relationship. Teori merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep atau secara
lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep berhubungan. Hubungan
ini seperti pernyataan sebab-akibat atau proposisi. Proposisi adalah sebuah
pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan antara dua atau lebih variable,
memberitahu kita bagaimana variasi dalam satu konsep dipertangggung jawabkan
oleh variasi dalam konsep yang lain. Ketika seorang peneliti melakukan tes
empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka hal ini disebut sebuah
hipotesa.
Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab
akibat, atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat
adalah sebuah pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.
C.
CONTOH
TEORI
Mulai hari ini, Sabtu tanggal 22 Juni
2013 jam 00.00, bertepatan dangan ulang tahun Jakarta, pemerintah menaikan
harga BBM yang berlaku di seluruh Indonesia. Bensin premium naik dari Rp
4.500/liter menjadi Rp 6.500/liter, solar naik dari Rp 4.500/liter menjadi Rp
5.500/liter.
Kenaikan BBM ini berdampak luas bagi
seluruh lapisan masyarakat, demo turun ke jalan yang dilakukan oleh mahasiswa,
buruh dan ibu-ibu rumah tangga tak terelakan, antrian di SPBU menjelang
kenaikan harga BBM tak terhindarkan, kritikan kepada pemerintah, khususnya SBY
yang dianggap tidak pro rakyat, tapi pro neolib pun disampaikan secara keras
dan simultan, pujian dan dukungan kepada PDIP, Hanura, Gerindra dan PKS atas
kekonsistenan sikapnya menolak kenaikan BBM terus mengalir bak air bah.
0 komentar: