TERAMPIL MENULIS
A.
Hakikat
Kemampuan Menulis
Menulis
dapat dianggap sebagai proses ataupun seuatu hasil. Menulis merupakan kegiatan
yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Oleh sebab itu
menulis lebih dipahami sebagai keterampilan, bukan sebagai ilmu. Sebagai
keterampilan, menulis membutuhkan latihan (Puji Santoso, 2008 : 6.15).
Aktivitas
menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa
yang paling akhir dikuasai setelah kemampuan mendengar, berbicara, dan membaca.
Dibandingkan dengan ketiga kemampuan yang lain, kemampuan menulis lebih sulit
dikuasai (Burhan Nurgiyantoro, 2010 : 422).
a.
Pengertian
Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan pikiran, ide, gagasan,
pengalaman dan perasaan kepada orang lain dengan cara mengorganisasikan
lambang, symbol bahasa atau huruf menjadi suatu kalimat yang teratur, sehingga
dapat dipahami orang lain dengan mudah.
b.
Jenis-jenis
Tulisan
Bedasarkan isi dan sifatnya, Daeng Nurjamal, Warta Sumirat dan
Riadi Darwis (2022 : 70), tulisan terdiri atas : (1)
naratif, (2) deskriptif, (3) ekspisitorik, (4) argumentative.
c.
Syarat menjadi
penulis yang baik
1.
Sikap Kritis
Artinya, seorng
perensensi dipersyaratkan memiliki kemampuan
yang tajam dalam menganalisis sesuatu.
2.
Sikap Objektif
Artinya,
seorang penulis harus mampu berpikir dan menilai sesuatu subtansi objeknya.
3.
Intelektualitas
Kekuasaan dan
kemantapan intelektual menjadi taruhan berbobot tidaknya karya tulis yang
dihasilkan seseorang.
4.
Kemampuan
Analisi Kritis
Merupakan
kemampuan dasar penulis untuk dapat mengurai, menjabarkan, memaparkan secara
baik.
5.
Rajin Membaca,
Menonton, dan Mendengar
Rajin membaca,
menonton, dan mendengarkan, merupakan syarat empatif, perlibatan atas objek
yang ditulis.
6.
Paham Gaya
(Style)
Gaya (style)
untuk masing-masing objek tulisan memiliki paradigma yang berbeda.
7.
Paham Tujuan
Penulis pasti
memiliki tujuan dalam menulis, maka penulis yang baik adalah penulis yang mampu
mengajak pembaca untuk ikut berpikir kritis, eksploratif, dan tentative.
8.
Berjiwa Holistik
dan Universal
Kemampuan
berfikir, bertindak secara holistik, akan membantu penulis untuk dapat melihat
objek secara komprehensif dan untuh.
d.
Faktor
Kebahasaan dalam Tulisan
Agar ide / gagasan yang dituangkan dapat dipahami pembaca, seorang
penulis harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan unsure-unsur dalam
bahasa seperti ejaan, pilihan kata atau diksi, penyusunan kalimat efektif, dan
pengembangan paragraf.
1.
Ejaan
Harimurti (2001
: 38) memberikan batasan ejaan sebagai gambaran bunyi bahasa dengan kaidah
tulis-menulis yang distandarisasikan, yang lazimnya mempunyai tiga aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan
abjad;aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan
morfemis;aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
2.
Kosakata
Seorang penulis
yang baik dituntut memiliki pengetahuan tentang kata. Sabati (1987 :83)
menyatakan bahwa ada 2 syarat pokok yang harus diperhatikan yaitu ketepatan dan
kesesuaian.
3.
Kalimat
Kalimat menurut
Skinner dalam Zainurrahman (2011 :111), adalah satu set dari respon-respon
terhadap objek (kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan) dalam
sebuah kerangka. Chomsky dalam Malmkjaer (2002 :63) menyatakan bahwa kalimat
harus dipahami dari proses pembuatan kalimat itu sendiri. Widjono, Hs (2007
:146) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri
dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda Tanya. Ciri kalimat menurut Widjono,
Hs (2007 : 161) adalah sebagai berikut :
1.
Keutuhan,
kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur,
2.
Kesejajaran
bentuk kata dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal,
3.
Kefokusan
pikiran sehingga mudah dipahami,
4.
Kehematan penggunaan
unsur kalimat,
5.
Kecermatan dan
kesantunan,
6.
Kevariasian
kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.
4.
Paragaraf
Menurut
Widjono, Hs (2007 : 173) paragaraf mempunyai beberapa pengertian : (1)
paragraph adalah karangan mini, (2) paragraph adalah kesatuan bahasa tulis yang
terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun runtut, logis, dalam satu kesatuan
ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu, (3) paragraph adalah bagian
dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan
satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendali dan pikiran penjelas
sebagai pendukung.
e.
Ciri-ciri
Tulisan yang Baik
Menurut Nurudin (2012 :30-35), tulisan yang baik bila memenuhi
criteria sebagai berikut : (1) kejelasan (clarity), (2) keringkasan (consiseness),
(3) ketepatan (correctness), (4) kesatupaduan (unity), (5)
pertautan (emphasis), (6) penegasan (emphasis)
f.
Pembiasaan
Kemampuan Menulis
1.
Pembiasaan
menulis untuk guru
a.
Guru mempunyai
peran penting dalam menggali kemampuan menulis siswanya. Oleh karenanya guru
harus meluangkan waktu untuk membaca dan memperhatikan tulisan siswanya dan
harus meluangkan tenaga dan pikirannya untuk mengevaluasi perkembangan tulisan
siswanya.
b.
Guru aktif
dalam proses pembelajaran, aktif menulis, aktif dalam evaluasi kinerja siswa
dan aktif dalam memberikan apresiasi pada siswa yang mampu mengembangkan
ketrampilan menulis.
c.
Bila guru
aktif, guru akan menjadi kreatif dan akan mampu memberikan contoh-contoh dalam
setiap pembelajaran menulis dengan contoh-contoh buah karyanya sendiri.
d.
Guru
menampilkan buah karyanya sendiri akan menjadi sumber inspirasi bagi siswa.
e.
Guru memberikan
penilaian yang objektif terhadap tulisan siswa.
f.
Guru harus
mampu menunjukkan kesalahan, kelemahan, kelebihan, dan kekuatan tulisan siswa.
g.
Guru harus
membiasakan siswanya untuk menulis.
2.
Pembiasaan
menulis untuk siswa
a.
Sekarang
saatnya untuk memulai menulis, jangan menunda kegiatan menulis.
b.
Biasakan
membaca untuk kepentingan menulis
c.
Aktif dalam
proses pembelajaran, aktif menulis, aktif dalam evaluasi kinerjanya, dan aktif
dalam memberikan apresiasi pada temannya yang mampu menggembangkan keterampilan
menulis.
d.
Dituntut untuk
dapat menunjukkan kelebihan dan kekuatan serta kelemahan dan kesalahan
tulisannya maupun tulisan orang lain.
e.
Mengirimkan
tulisan ke media massa atau minimal ke majalah sekolah, apapun bentuknya :
puisi, artikel, resensi, cerpen, dan sebagainya.
g.
Manfaat Menulis
Menurut Eko Wardaya (2012 : 2-4) : (1) menulis itu meningkatkan
produktifitas hidup; (2) menulis dapat melatih kedalaman berfikir; (3) menulis
membuat album kenangan dan warisan termahal. Bisa karena terbiasa dan terbiasa
karena motivasi yang kuat serta memikirkan masa depan yang baik, konsistensi
adalah jalan perubahan.
B.
Menulis
Ringkasan buku / resume / kuliah
Ringkasan buku
biasanya berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau
ringkasan dari suatu ceramah, yang diberikan dosen kepada mahasiswanya. Tujuan
pembuatan ringkasan adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata
kuliah atau ceramah yang diajarkan.
Materi dalam
penulisan adalah intisari dari salah saru buku, poin-poin ceramah kuliah,
intisari dari suatu makalah dll. Untuk struktur penulisan ringkasan buku bebas.
Namun demikian yang terpenting adalah berisi bagian awal, inti, dan kesimpulan.
C.
Menulis resensi
buku
1.
Pengertian dan
tujuan resensi
Kata resensi berasal dari bahasa belanda, yaitu recensie. Dari
bahasa inggris menyebutkan redevire, sedangkan dalam bahasa latin menyebutkan
redevire atau resensere yang artinya melihat kembali, menimbang atau menilai.
Tujuan dituliskannya sebuah resensi sebagai berikut :
a.
Memberikan
informasi yang komperhensif dalam sebuah buku.
b.
Mengajak
pembaca untuk memikir, merenungkan, mendiskusikan permasalahan yang muncul
dalam sebuah buku.
c.
Memberikan
pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya sebuah buku dibaca.
d.
Menjawab
pertanyaan tentang siapa penulisnya, mengapa ia menulis dan bagaimana hubungan
buku-buku sejenisnya.
e.
Untuk
segolongan pembaca resensi yang membaca mendapatkan timbangan dan memilih buku.
2.
Unsur-unsur
dalam resensi
a.
Membuat judul
resensi
b.
Menyusun data
buku
1.
Judul Buku
2.
Pengarang Dan
Penerjemah (Jika Buku Tejemahan)
3.
Penerbit
4.
Tahun Terbit
5.
Tebal Buku
6.
Harga Buku.
c.
Membuat
pembukuan dengan cara :
1.
Memperkenalkan
pengarang
2.
Membandingkan
dengan buku sejenis
3.
Memaparkan
sosok pengarang
4.
Merumuskan tema
buku
5.
Memperkenalkan
penerbit
6.
Membuka dialog
d.
Tubuh dan isi tesensi
1.
Synopsis
2.
Ulasan singkat
buku dengan kutipan secukupnya
3.
Keunggulan dan
kelemahan buku
4.
Rumusan
kerangka buku
5.
Tinjauan buku
6.
Adanya
kesalahan cetak
e.
Penutup resensi
3.
Langkah-langkah
menyusun resensi
a.
Mengenali buku
yang akan diresensi
1.
Mulai dengan
tema buku yang diresensi disertai deskripsi buku
2.
Penerbit buku,
dimana diterbitkan, tebal (jumlah bal dan halaman), format, hingga harga buku.
3.
Siapa
pengarangnya : nama, latar belakang pendidikan reputasi dan prestasi, buku atau
karya lain yang pernah dihasilkan dan alasan menulis buku yang diresensi.
4.
Buku termasuk
golongan buku : ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi,
filsafat, bahasa atau sastra.
b.
Membaca buku
yang akan diresensi secara cermat dan teliti
c.
Menandai
bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data
d.
Membuat
synopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi
e.
Menentukan
sikap dan menilai hal-hal berikut :
1.
Organisasi atau
kerangka penulisan ; bagaimana hubungan antara sistematika dan bagaimana
dinamikanya.
2.
Isi pernyataan
; bagaimana bobot isi, analisi, penyajian data, data kreatifitas pemikiran.
3.
Bahasa ;
bagaimana penerapan EYD, kutipan dan kesalahan cetakan
f.
Mengoreksi dan
merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar criteria-kriteria yang
ditentukan sebelumnya.
D.
Menulis Artikel
Ilmiah / Populer
Artikel
merupakan tulisan yang menggambarkan atau memaparkan suatu gagasan bedasarkan
fakta-fakta. Menulis artikel berbeda dengan menulis berita. Kalau berita apa
yang ditulis harus bedasarkan fakta atas kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Boleh juga penulisan berita ditambah dengan interprestasi, sepanjang itu
diperuntukkan bagi penjelasan fakta
Manfaat Menulis
Pertama, menulis itu meningkatkan
produktifitas hidup
Setiap
hari kita dihadapkan pada tugas kuliah yang banyak bagi mahasiswa. Alhasil kita
membutuhkan waktu istirahat ketika pulang kerumah untuk membuat fit tubuh di
keesokan hari.
Fit
atau tidak tubuh seseorang bukan dipengaruhi panjang pendeknya waktu istirahat
dan tidur, tapi bagaimana otak dan jiwa kita relax. Menulis akan mewujudkan itu
semua, entah itu menulis diari atau cerpen bahkan artikel sekalipun. Perasaan
tertekan dan stress kita di kampus terhapus oleh kesibukan otak berfikir
menuangkan kalimat demi kalimat hingga jiwa kita relax unutk melupakan
kepenatan sehari beraktifitas.
Pembiasaan
ini bila dilakukan setiap hari akan semakin meningkatkan produktifitas hidup,
memanfaatkan jengkal demi jengkal waktu kita. Sehigga etos kerja kita akan
meninggi karena telah terbiasa menaklukan waktu-waktu senggang unutk menulis.
Kedua, menulis dapat melatih
kedalaman berfikir
Ketika
di awal sebelum menulis, sudah barang tentu seseorang akan berfikir apa yang
akan ditulisnya, mengingat-ingat kejadian hari ini apabila ia akan menulis
diari atau mencari bahan-bahan riset apabila ia menulis artikel. Begitupun saat
ia tengah menulis, seseorang akan tetap berfikir merangkai kata demi kata,
memilih kosakata yang tepat dan menetukan alur tulisan. Seperti kata Rene Descartes, Aku berfikir maka aku ada, menulis menumbuhkan eksistensi
pemikiran seseorang.
Perbedaan
tulisan seseoarang dari waktu ke waktu akan terlihat, proses kematangan dan
pendewasaan dalam menulis menghasilakan karya yang lebih baik dari hari ke
hari. Cara berfikir yang semakin mendalam dan bahasa yang semakin tertata.
Implikasi positif ini akan ditemui ketika seseorang yang rajin menulis berada
pada kehidupan nyata sehari-hari. Akan nampak terlihat bagaimana ia mengambil
tindakan dalam memecahkan suatu masalah atau mengambil keputusan dalam
bertindak. Mengedepankan kewaspadaan tapi tidak lambat, cepat tapi tidak
ceroboh.
Ketiga, menulis adalah album
kenangan dan warisan termahal
Sungguh
sedih kiranya ketika membuka foto album kenangan disaat tua renta, berbagai
kenangan masa muda terekam dalam foto, bahkan bisa kita perlihatkan kepada
sanak saudara maupun anak cucu kita. Tapi apakah foto memuat semua kenangan
indah dan duka lara kita atau kenangan perjalanan hidup kita. Apakah juga orang
yang kita perlihatkan akan mengerti apa yang terkandung dalam foto kenangan
itu.
Agaknya
tidak, karena foto hanya memuat gambar momen penting hidup kita. Sebaik-baiknya
kenangan dan warisan adalah tulisan, entah buku diari, kumpulan artikel,
kumpulan cerpen, atau buku orisinil karya kita. Mungkin Soe Hok Gie tidak pernah menyangka apabila buku hariannya saat ini
bisa dibaca khalayak. Begitupun Chairil yang
sajak-sajaknya dipelajari sebagai salah satu karya sastra terbaik.
Peninggalan
berupa tulisan adalah peninggalan yang paling berharga. Bagi penulis,
peniggalan tersebut akan menjadi pengingat tentang keseharian dan cerita hidup
masa lalu. Sedang bagi pembaca, hikamah perjalanan penulis atau hikmah tulisan
akan menjadi warisan berharga kehidupan masa depan. Hal baik yang akan di ambil
dan hal buruk menjadi perisai untuk proteksi kehidupan.
Tidak
mungkin Soekarno mengatakan JAS MERAH tanpa ia tidak meniggalkan
tulisan-tulisan pemikiran. Dan terbukti buku Di Bawah Bendera Revolusi merupakan artefak sejarah pemikiran Bapak
Revolusi kita.
0 komentar: